sejarah perusahaan PT Insera Sena / polygon - Tugas SIM
Sumber dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Polygon_Bikes
PT Insera Sena atau lebih dikenal dengan merek Polygon Bikes adalah sebuah perusahaan sepeda Indonesia yang berbasis di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Polygon mengoperasikan fasilitas-fasilitas pabrik di berbagai tempat di Indonesia.[1] Polygon memiliki tim rancangan yang terkoneksi secara global, dan umum dipakai sebagai sponsor dan sepedanya dalam kompetisi sepeda
Sumber dari : https://www.polygonbikes.com
Berdiri pada tahun 1989, Polygon Bikes memiliki visi untuk
menjadi merek sepeda yang berkualitas global dan siap bersaing di pasar
internasional. Berawal dari sebuah perusahaan kecil yang berorientasi untuk
memproduksi sepeda khusus untuk eksport, 10 tahun pertama adalah proses
pembelajaran dan fokus Polygon untuk persiapan pengembangan brand secara
mandiri. Mulai tahun 2000, Polygon mulai melakukan ekspansi perluasan pabrik
dan investasi ke alat berteknologi tinggi standar internasional. Polygon
memiliki pabrik, perakitan, dan jaringan pendistribusian mandiri yang telah
memenuhi standar dunia sehingga dapat terus mengontrol setiap aspek mulai dari
ide awal hingga ke pengiriman akhir sepeda dengan kualitas tinggi. Memiliki
visi untuk menjadi brand global yang terus mengedepankan otentisitas,
originalitas dan kualitas, hingga kini Polygon Bikes telah terdistribusi di 500
outlet yang tersebar di berbagai belahan dunia, dan terdistribusi sampai dengan
33 negara.
Sumber dari : https://swa.co.id/swa/profile/profile-company/insera-sena-aset-kebanggaan-indonesia-di-pasar-sepeda-dunia
Pendiri perusahaan PT INSERA SENA adalah soejanto Dialah
sosok yang selama 31 tahun konsisten membangun industri sepeda di Tanah Air.
Bermula dari sebuah usaha kecil, Ko Janto --demikian sapaan akrabnya di antara
koleganya-- mengembangkan moda transportasi sederhana yang sangat dikenalnya
sejak kecil karena sang ayah adalah pedagang sepeda.
Di balik sosoknya yang pendiam dan sederhana, lulusan Teknik
Mesin Institut Teknologi Bandung yang berprofesi sebagai dosen ini menyimpan
mimpi besar, yaitu membuat sepeda berkualitas global dan siap bersaing di pasar
internasional.
Maka, pada 1989 di bawah bendera PT Insera Sena, Soejanto
dibantu beberapa mahasiswanya mulai dengan proses pembelajaran dan persiapan
pengembangan produk. Nama Insera kependekan dari Industri Sepeda Surabaya,
sedangkan Sena diambil dari nama putra kedua Pandawa, tokoh epos Mahabarata
yang sangat digemarinya.
Tidak tanggung-tanggung dengan mimpinya, Soejanto pun berani
merogoh kocek dalam-dalam untuk membuat pabrik dan berinvestasi alat
berteknologi tinggi standar internasional di kawasan Buduran, Sidoarjo, Jawa
Timur. Di area seluas 30.000 m2 dengan luas bangunan pabrik 18.000 m2 tersebut,
ia mengolah dan merakit sepeda, termasuk membangun jaringan pendistribusian
mandiri yang memenuhi standar dunia.
Bagi Soejanto, totalitas membuat produk dan membangun brand
global yang terus mengedepankan otentisitas, orisinalitas, dan kualitas itu
penting. Karena itu, demi menemukan otentisitas dan orisinalitas, awalnya
Insera Sena memilih sebagai pabrikan dulu dengan mengekspor sepeda, menjadi
original equipment manufacturer (OEM) bagi merek-merek internasional
Barulah setelah sepuluh tahun berjalan dengan menyandang prestasi 10 besar produsen sepeda terbesar di dunia dan memiliki cukup pengalaman, pada 1998 Insera Sena berani memperkenalkan Polygon, sepeda asli buatan Indonesia yang siap menggebrak dunia.
Strategi pengembangan Polygon dibuat fokus dan terencana.
Terutama dalam pengembangan produk, Polygon berpegang pada tiga aspek:
inovatif, otentik, dan berkualitas. Setiap produk lahir dari hasil inovasi
Ripple Coalition Team yang terdiri dari engineers, designers, creative
thinkers, dan riders dari Indonesia, Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika.
Salah satu inovasi teknologi yang dihasilkan Polygon dan diakui dunia adalah Floating Suspension System (2012), yang kini masuk generasi ke-3. Menurut William Gozali, Presdir PT Insera Sena, teknologi ini diakui media Jerman World of MTB sebagai teknologi yang otentik dan menyumbang inovasi teknologi MTB dunia. Pada 2017, Polygon juga hadir melalui seri Xquarone EX dengan inovasi desain suspensi terbaru yang diklaim sebagai pelopor di Indonesia, bahkan di dunia.
situasi yang berkembang. Hingga sejumlah karyawan dan
kapasitas produksi terus meningkat. Tahun 2019 produksi Insera Sena mencapai
angka 750.000 unit sepeda per tahun. Diperkirakan, seiring dengan permintaan
pasar dan tren yang berkembang, pada 2020 produksi akan meningkat 10\%. Adapun
untuk pasar ekspor, Insera Sena telah melayani permintaan 22 negara, antara
lain Australia, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris. Diperkirakan per tahun
sebesar 55\% atau sekitar 50 ribu sepeda Polygon diekspor.
Dengan performa seperti itu, kini Insera Sena semakin
percaya diri. Situasi pandemi saat ini tidak menyurutkan semangatnya terlibat
dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diinisiasi Pemda Jawa
Timur, awal Agustus 2020.
Komentar
Posting Komentar